Look at

Minggu, 06 November 2011

"Jangan jalan sama cowok yang bukan muhrim" kataku pelan
"ya elah hari gini masih kaku, liat tuh ka dina udah punya anak susah jalan kemana-mana,kegiatannya cuma ngurusian anak, lagi pula mumpung masih muda Tanteh" jawab sepupuku

Jiah galakn dia masa "kataku dalam hati"
Ya begitulah ketika aku mencoba mengingatkan keponakanku. kalo gak kuat iman, pasti dah ikut-ikut emosi tapi untung hati saya masih diberi kedinginan oleh_Nya (Loh kedinginan?) maksudnya gak ikut-ikut emosi.

Kata orang berdakwah dalam keluarga itu sulit, ya emang bener sih, contohnya tuh saya dan sepupu saya, di bilangin ini itu, tapi gak pernah didenger. sekalinya jawab iya "Masuk kuping kiri keluar kuping kanan" sabar sabar.

Menurut yang pernah saya baca, emang sih masa-masa remaja apalagi SMA, sedang ikut kata teman dari pada Orang tua dan keluarga.
Saya sih cukup meng-iya-kan karena saya juga pernah mengalami masa seperti itu, tapi mengambil pengalaman yang sudah saya dapat dari masa itu, wajar dong, kalo saya mengingatkan lebih awal. sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.

Pengaruh temen memang sudah tidak bisa di tolak lagi, apalagi 90% temen sepupu saya "PACARAN" ini survei asli yang saya amati selama ini. udah gitu trend mode pakaian mereka yang selalu mengikuti perkembangan saat ini membuat mereka lebih nyaman menggunakan pakaian minim dari pada menggunakan jilbab,, walah-walah .. padahal jika ia tahu betapa pentingnya menutup aurat, bahh mereka bakalan nyesel dah pernah mengumbar aurat pada yang bukan halal.. udah gitu soal pacaran, apa enggak bakal nyesel , calon jodohnya pernah mencintai,jalan, pegangan tangan atau mungkin dimemorynya pernah merindukan seseorang yang belum tentu jodohnya nanti. karena jodoh itu merupakan cerminan diri kita kawan.
Coba deh bayangin misalnya "Dulu kita pernah pacaran 4x, eh calon suami kita juga pernah pacaran 4x juga" masyaallah. pastilah seorang wanita itu inginnya mempunyai cinta pertama dan terakhir, ya iyalah selagi kita bisa Istiqomah whay not?! Allah kan melihat usaha kita, sejauh mana sih kita menjaga kesucian hati kita. udah gitu di liqo pernah di jelasin pacaran itu dilarang, paranhnya lagi kita itu senengnya, udah tahu ilmunya tapi kadang-kadang, pura-pura, lupa-lupa, inget-inget : D Astagfirullah.

Belum lama saya mendapat sms berantai seperti ini.
"Buat apa c kta bnykin pcrn lw kta bkl hdp dgn 1 orng, buat pa kta mencintai yg bkn halal, coz blm tentu yg kita cintai jdh kita nanti,,ttp istiqomah ya ukh" subhanallah.
emang sih gak ada hadits atau firman_Nya yang melarang pacaran, tapi cobah deh lihat ayat ini..
“Dan janganlah kamu mendekati zina,
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang kejidan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra’: 32).

So... bukankah Pacaran, cara halus mendekati zina.
Jika masih ada orang yang menghalal kan pacaran, itu mah paradigma orang yang salha tapi berkilah.

Ada lagi yang punya pemikiran seperti ini.
Aku mah pacaran secara islami,, Loh emang bener ada ya,, bukannya itu sama dengan zina islami,, nauzubilah,, ya robb jauhkanlah kami dari perbautan yang dilarang oleh mu.
Tapi kan aku pacaran gak ngapa2in... Loh siapa yang tahu, kan kamu kalo pacaran berduaan, siapa yang tahu kalo gak ngapa2in,, sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui kedalaman hati manusia, antara  yang nampak dan tersembunyi.

Untuk sepupu ku tersayang,,,,
Menjadi wanita solehah memang butuh perjuangan, harus melewati bermacam cobaan tapi yakinlah semua berakhir dengan indah,,
Tante juga masih belajar, maka maafkanlah jika terkadang bawel, nyebelin dengan kata-kata yang bertentangan dengan hidup kamu. ini semata-mata karena kasih sayang yang begitu dalam, agar kamu tidak menyesal di hari nanti.
Karena tugas seorang muslim itu berdakwah,, maka saya akan terus berdakwah..

Semoga bemanfaat.
Maafkalah dari semua kata yang telah terangkain diatas.
tidak sedikitpun saya merasa lebih paham akan sesuatu..
Semua semata-mata "sampaikanlah ilmu walau satu ayat"

“Cintailah apa yang kamu cintai sekedarnya saja, boleh jadi apa yang kamu cintai itu menjadi sesuatu yang paling kamu benci pada suatu hari nanti. Bencilah Sesuatu yang yang kamu benci sekedarnya saja, boleh jadi ia akan menjadi sesuatu yang paling kamu sukai pada suatu hari nanti.”
(HR. Tirmidzi)

Tidak ada komentar: